Rabu, 04 September 2013

PAMERAN GITAR LUKIS & PELUNCURAN BUKU "DAWAI DAWAI DEWA BUDJANA"

-Gitaris grup musik GIGI, Dewa Budjana, kembali unjuk gigi. Kali ini ia tidak hendak menunjukkan kepiawaiannya memetik  gitar. Tepat di hari ulang tahunnya ke-50 ini, Budjana memilih memamerkan sebagian koleksi gitarnya. "Semuanya dilukis para seniman," ujarnya saat memberikan keterangan pers, sebelum pembukaan pameran di Museum Nasional, Jumat, 30 Agustus 2013.

Pameran yang dibuka Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu itu berlangsung selama tiga hari dan  akan dilengkapi dengan serangkaian acara lain seperti bedah buku Dawai-Dawai Dewa Budjana dan workshop fotografi. Pameran  akan ditutup Minggu malam, dengan konser GIGI.

Budjana menjelaskan, proses kreatif pameran ini sudah dimulai sejak  2002. Kala itu ia meminta bantuan  seorang sahabatnya, pelukis Putu Sutawijaya, untuk menggambar diatas badan gitarnya. Takjub dengan karyanya tersebut, ia makin keranjingan. Sejumlah perupa ia ajak melukis koleksi gitar kesayangannya.

"Saya membebaskan mereka mengeksplorasi gitar saya, bahkan seandainya mereka mau memotong-motongnya," ujarnya. Untuk semua itu, Budjana mengaku tidak mengeluarkan uang satu sen pun. "Tidak ada yang dibayar. Ini murni kerjasama antara perupa dan musisi," katanya.

Para seniman yang dilibatkan dalam pameran ini adalah perupa yang punya reputasi. Mereka mewakili generasi dan genre yang berbeda-beda. Nama-nama seperti Nyoman Gunarsa, Made Wianta, Srihadi Soedarsono, Djoko Pekik, Jeihan, Agus Suwage, Nasirun, Heri Dono, Yunizar, Masriadi, Erika merupakan beberapa nama diantaranya.

Menurut rencana, semua koleksi gitar itu akan dipamerkan secara permanen mulai akhir 2014. Untuk keperluan itu, saat ini ia tengah menyiapkan pembangunan museum gitar di Payongan, Ubud, Bali. "Museum itu juga akan memamerkan gitar-gitar musisi saat ini. 


1 komentar: